Jakarta, 29/08/2025 – Dari gagasan sederhana lahir solusi besar. Program 1 pejantan & 10 betina diusulkan untuk desa BAZNAS guna menghapus kemiskinan dan stunting, sejalan dengan Asta Cita Prabowo–Gibran.
Di tengah pembahasan serius dalam Rakornas BAZNAS 2025, Samsul Mungin, S.Pd.I mencetuskan ide brilian: membagikan 10 ayam betina dan 1 ayam pejantan persilangan kepada keluarga miskin di desa BAZNAS atau Kampung Zakat.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), intervensi kemiskinan bisa dilakukan melalui pengendalian harga empat komoditas strategis — beras, telur, ayam, dan mi instan. Program ternak ayam ini menjadi jawaban cerdas: bukan hanya mengendalikan harga, tapi juga memastikan ketersediaan protein hewani di desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fokus Program:
- Penyebaran ayam persilangan – Kombinasi ayam kampung dan ras petelur.
- Vaksinasi Tetelo – Antisipasi penyakit saat perubahan cuaca.
- Pembibitan unggul – Menjamin keberlanjutan ternak.
- Metode fleksibel – Kandang atau free range sesuai lahan warga.
- Pemberdayaan fakir miskin – Penerima zakat menjadi peternak mandiri.
Manfaat Langsung Bagi Desa:
- Telur dan daging tersedia tiap hari.
- Anak-anak terbebas stunting.
- Pendapatan keluarga bertambah.
- Desa mandiri pangan.
- Mengurangi ketergantungan impor.
Samsul menegaskan bahwa kesuksesan program ini membutuhkan sinergi: Dinas Peternakan untuk teknis dan vaksinasi, APBD untuk pendanaan infrastruktur, dan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) untuk pembinaan keluarga miskin.
“Program ini bukan sekadar ternak, ini adalah investasi masa depan desa. Anak sehat, ekonomi bergerak, kemiskinan hilang,” tegasnya.
Program ini masuk ke dalam kerangka Asta Cita Prabowo–Gibran, khususnya poin ketahanan pangan dan pemberdayaan desa.
#BAZNAS2025
#KampungZakat
#ProgramAyamBAZNAS
#DesaBebasStunting
#AstaCitaPrabowoGibran
#KetahananPangan
#EkonomiDesa
#ZakatUntukDesa
#PeternakanRakyat
#IndonesiaBebasKemiskinan