Pesisir Barat, Seruntingnews.Id. – Pemerintah Pekon Tanjung Jati, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, menggelar Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2025 pada Senin (13/10/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam pelaksanaan program pemerintah untuk peningkatan rumah tidak layak huni di wilayah setempat.
Acara berlangsung di Balai Pekon Tanjung Jati dan dihadiri oleh sejumlah pejabat serta perwakilan lembaga terkait, di antaranya Koordinator Kabupaten BSPS, Bapak Harpan, S.Kom, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Bapak Reza Pahlepi, S.H, perwakilan dari Ketua MPR RI, Bapak Ahmad Muzani, Peratin Pekon Tanjung Jati, Bapak Hartoni, S.Pd.I., M.Pd., Binmas Kecamatan Lemong, Bapak Santori, serta masyarakat calon penerima bantuan (CPB).
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai mekanisme pelaksanaan program BSPS, mulai dari tahapan administrasi, pembentukan kelompok penerima, hingga tanggung jawab masing-masing warga dalam pelaksanaan pembangunan rumah.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan inisiatif pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memperbaiki rumah tidak layak huni secara mandiri dan gotong royong.
Pada tahun 2025 ini, Pekon Tanjung Jati mendapat alokasi 10 calon penerima bantuan (CPB), yang dijadwalkan akan mulai direalisasikan pada bulan Oktober 2025. Program ini merupakan hasil dari aspirasi masyarakat Pekon Tanjung Jati yang disampaikan melalui Ketua MPR RI, Bapak H. Ahmad Muzani, dan difasilitasi oleh Bapak Ade Abdul Rochim.
Dalam sambutannya, Peratin Pekon Tanjung Jati, Bapak Hartoni, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian, Ketua MPR RI, dan seluruh pihak yang sudah membantu mewujudkan program ini. Sosialisasi dan pembentukan kelompok hari ini adalah langkah awal agar pelaksanaan bantuan berjalan transparan, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata bagi warga,” ujar Hartoni.
Sementara itu, Koordinator Kabupaten BSPS, Harpan, S.Kom, dalam arahannya menekankan pentingnya kerja sama antarwarga dalam melaksanakan pembangunan rumah swadaya.
“BSPS bukan hanya tentang bantuan dana, tapi tentang kebersamaan. Masyarakat harus terlibat aktif, bergotong royong, dan saling mendukung agar program ini berhasil,” tegas Harpan.
Pembentukan kelompok BSPS juga dimaksudkan agar pelaksanaan program dapat berjalan lebih terorganisir. Masing-masing kelompok akan memiliki struktur pengurus, termasuk ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota, yang bertanggung jawab atas penggunaan dana serta progres pembangunan.
Tenaga Fasilitator Lapangan, Reza Pahlepi, S.H, menambahkan bahwa peran kelompok sangat vital dalam memastikan setiap bantuan tepat guna dan sesuai ketentuan.
“Kami akan terus mendampingi hingga rumah yang dibangun benar-benar layak huni. Prinsipnya, program ini adalah untuk masyarakat dan oleh masyarakat,” jelas Reza.
Kegiatan sosialisasi berjalan lancar, diakhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dan tim pelaksana BSPS. Warga tampak antusias mengikuti kegiatan dan berharap program ini segera terealisasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hunian di Pekon Tanjung Jati.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni melalui bantuan stimulan dan partisipasi swadaya masyarakat. Melalui program ini, pemerintah berharap tercipta lingkungan permukiman yang sehat, layak, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong budaya gotong royong di tingkat desa. (Fikri)
Editor : Sul