Air Hitam Berminyak, Bau Menusuk: Limbah Cafe Tasya Bakrie Cemari Lingkungan Warga

- Jurnalis

Kamis, 10 Juli 2025 - 21:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tulangbawang Barat, Seruntingnews.Id – Warga Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung, geram. Limbah cair dari Cafe Tasya Bakrie telah mencemari lingkungan mereka selama berbulan-bulan. Air jernih berubah menjadi hitam pekat dan berbau menyengat, mengancam kesehatan dan kenyamanan warga sekitar.

Aristusyah, pemilik rumah di lingkungan cafe, menjadi korban langsung pencemaran ini. Air sumurnya kini tercemar dan tak layak konsumsi. “Air sumur kami sudah tidak bisa dipakai lagi untuk mandi dan minum,” Tegas Aris. Kamis (10/7/2025).

Ia bahkan mengaku pernah menyewakan rumahnya, namun penyewa memilih pergi karena kondisi air yang memprihatinkan.

Dua bulan lalu, Aristusyah telah menghubungi pemilik Cafe Tasya Bakrie, Joni, melalui video dan pesan WhatsApp, menunjukkan bukti pencemaran. Joni berjanji akan mencari solusi, namun hingga kini tak ada tindakan nyata. “Sudah dua bulan lebih, tidak ada solusi. Saya sudah berusaha baik-baik, malah diabaikan,” ujarnya kecewa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tubaba, Ir.Firmansyah,ST. mengungkapkan fakta mengejutkan saat dikonfirmasi: “Sepertinya Cafe Tasya Bakrie belum pernah mengajukan iziin, jika terbukti ada limbah yang mencemari lingkungan, kami akan turun ke lapangan untuk penyelidikan.” Tegas Firman.

Baca Juga :  LPAI Tubaba Terima Madrasah Award dari Kepala MAN 1 Tubaba

Ketiadaan izin pengelolaan limbah dan kurangnya pengawasan menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Kejadian ini mempertegas perlunya peningkatan pengawasan dan edukasi kepada pelaku usaha tentang pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

Pencemaran dari salah satu warga Tiyuh Pulung Kencana bukan hanya masalah individu, tetapi masalah kolektif yang berdampak luas. Tindakan tegas dari pemilik cafe dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini dan mencegah kejadian serupa. Warga berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti laporan dan memberikan keadilan,  (Aziz).

Berita Terkait

Gelombang Protes Guncang Tubaba: Wartawan Pertanyakan Misteri Anggaran Kominfo
Tangis Tubaba di Persimpangan Jalan: Ketika Kami, Jurnalis, Meratap di Tanah yang Gersang
Media Tubaba Bersatu Siap Geruduk Pemda dan DPRD, Tuntut Transparansi Anggaran Kominfo Berlanjut Senin
Suhunan Riah: Simbol Ecofeminisme yang Mengakar di Uluan Nughik
Bupati Tubaba Rombak Kabinet: 13 Pejabat Eselon II Dilantik, Kinerja Jadi Prioritas
Derita Jantung Bocor, Bayi baru lahir 20 Hari asal Tubaba menanti Uluran Tangan Pemerintah dan Dermawan|
“Sorotan Tajam KPK RI Ungkap Carut Marut Pengelolaan Aset dan Potensi Kehilangan PAD di Tubaba.”L
Herliyanti, S.E., M.M., Mantapkan Karier di Bapenda Lampung: Targetkan Peningkatan PAD

Berita Terkait

Senin, 8 September 2025 - 17:39 WIB

Gelombang Protes Guncang Tubaba: Wartawan Pertanyakan Misteri Anggaran Kominfo

Minggu, 7 September 2025 - 10:16 WIB

Tangis Tubaba di Persimpangan Jalan: Ketika Kami, Jurnalis, Meratap di Tanah yang Gersang

Minggu, 7 September 2025 - 09:17 WIB

Media Tubaba Bersatu Siap Geruduk Pemda dan DPRD, Tuntut Transparansi Anggaran Kominfo Berlanjut Senin

Kamis, 4 September 2025 - 19:36 WIB

Suhunan Riah: Simbol Ecofeminisme yang Mengakar di Uluan Nughik

Kamis, 4 September 2025 - 16:11 WIB

Bupati Tubaba Rombak Kabinet: 13 Pejabat Eselon II Dilantik, Kinerja Jadi Prioritas

Berita Terbaru